Si Tampan dari Surga
by : vika oktarina
Terik
matahari tidak kuhiraukan lagi , aku hanya termenung di ayunan belakang rumahku
. pikiranku kosong . bagaimana tidak aku seperti itu? Sudah hampir 2 minggu aku
di tinggal pergi oleh orang yang aku sayangi yaitu kakekku. Dia sangat dekat denganku , selalu menemaniku
disaat sedih maupun senang dan selalu menyemangatiku kapanpun dan dimanapun .
bahkan dia mau mendengar curahan hatiku . jadi cucu mana yang gak sayang dan
bangga punya kakek seperti kakekku? Tidak salah jika aku merasa sangat
kehilangan dia ,
Lain
halnya dengan nenekku yang selalu memarahi aku . aku rasa nenekku itu sangat
membenci diriku .
“
Quinsyah !!” tegur mamaku dari belakang .
“ ihh
mama bikin aku terkejut aja” sahutku dengan perasaan kesal .
“ cie lagi galau ya?” tanya
mamaku .
“ ha? Nggak kok ma...” jawabku
menutup kegalauanku .
“ya sudah , yuk bantu mama
kemasin pakaian ke koper “ ajak mama sambil masuk kedalam rumah .
“ ha?? Kemasin pakaian ke koper
?” tanya ku diikutin rasa penasaran dan juga masuk ke dalam rumah .
“ mama dan papa mau kemana?”
tanyaku pada orang tuaku.
“ mama dan papa mau menginap
beberapa hari di rumah nenekmu .
sepertinya nenekmu merasa kesepian semenjak kakekmu meninggal . sekalian
menghabiskan waktu liburan” jawab mamaku sambil memasukkan pakaian kedalam
koper
“oh begituya... jadi aku
sendirian d irumah?” tanyaku kembali .
“ Nah ! kamu ikut menginap aja di
rumah nenekmu “ seru papaku .
“ gk mau , aku mau belajar hidup
sendiri , aku mau mandiri , pa” kataku menolak untuk menginap dirumah nenek ,
karena sebenarnya aku sudah menduga jika aku menginap atau bahkan bertemu saja
dengan nenekku , nenek pasti hanya akan memarahiku .
“ tapi.. papa gak mau jauh-jauh
darimu anakku” kata papaku dengan ekspresi yang sedih . papaku memang seperti
itu mungkin karena aku anak tunggal di keluarga ini .
“sudahlah pahh... anak kita ini
sudah besar pa.. biarin ajalah dia belajar hidup mandiri” kata mamaku .
Kemudian orang tuaku memasukkan
koper kedalam mobil dan bersiap-siap untuk pergi . lalu mereka berpamitan
kepadaku tapi sepertinya papaku masih terlihat sedih karena akan berpisah
denganku sementara. Huuffttt.. sifatnya tidak berubah dari dulu . berbanding
terbalik dengan mamaku yang “hati besi” .
Setelah itu aku memutuskan untuk
menyapu di setiap sudut rumahku . tetapi ntah mengapa aku merasa sangat lelah
dan akupun memutuskan untuk berbaring di lantai rumah yang dingin menyejukkan
badanku yang kepanasan .
“fiyuuuhhhh.. ternyata enak juga
tiduran di lantai panas-panas begini” ucapku dalam hati .
Tiba-tiba aku ketiduran di lantai
karena merasa nyaman tiduran di lantai walapun permukaannya tidak empuk seperti
tempat tidurku . beberapa saat kemudian aku tersentak bangun dari tidur
singkatku . dan badanku terasa sakit-sakit semua karena tidur di lantai . saat
aku membuka mataku , aku sangat terkejut karena ada seorang laki-laki asing di
dalam rumahku . padahal rumahku terkunci dengan gembok besi . jadi bagaimana
bisa dia masuk ke dalam rumahku ?
“ WHAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!??!
SIAPA KAU !!? KAU MALING YA !!? JANGAN BERGERAL ATAU AKU AKAN MEMUKULMU !!? “
terikaanku yang mungkin akan memekakan telinganya . aku pun menyodorkan sapuku
dan siap untuk memukulnya .
“aku? Aku bahkan tidak tahu siapa
diriku . mengapa aku ada disini? Tanya laki-laki itu dengan wajah penuh
kebingunan sambil melihat-lihat sekeliling rumahku .
“ HEYY !!! JANGAN PURA-PURA TIDAK
TAHU YA !!! DASAR MALING !!!” teriakanku sambil memuluk badannya dengan gagang
sapu . tapi anehnya dia tidak memberikan respon kesakitan setelah terkena
pukulan keras dariku . dia malah tetap memasang muka kebingungan dengan rumahku
. apa dia orang sakti ? yang tiba-tiba masuk ke rumahku dan tidak merasa
kesakitan . apakah sebentar lagi dia akan mengeluarkan jurus menghilang tanpa
jejak dari rumahku ? pikiran ku sudah tidak terkontrol lagi .
“apa ini rumahmu?” tanya
laki-laki yang misterius
“ ya!” jawabku
“ maaf engganggu tidurmu tadi .
aku tidak melakukan apa-apa di rumahmu . aku akan pergi” kata laki-laki itu
dengan polosnya . kemudian dia berjalan kepintu dan keluar dari rumahku .
Setelah dia berada di luar
rumahku , dia semakin heran dengan keadaan sekitar rumahku , seperti baru
melihat dunia . lalu aku pun langsung menutup dan mengunci pintu rumahku . lalu
aku intip laki-laki misterius itu lewat jendela . aku sangat penasaran siapa
dia sebenarnya . dilihat dari penampilannya
dia mengenakan pakaian serba putih dan bersih , wajahnya sangat tampan
dan bersinar , matanya sekan-akan berkata bahwa apa yang dia katakan
adalah sebuah kebenaran . dia terlihat sangat polos seperti baru dilahirkan di
dunia .
“ aiisshhhh !!! aku tidak pernah
melihat laki-laki setampan itu seumur hidup . siapa sih laki-laki misterius
itu?” tanyaku dalam hati sambil terus mengintip semua gerak-gerik dari
laki-laki itu .
Haripun menjelang malam , tetapi
laki-laki misterius itu hanya berdiri di depan rumahku dan sesekali dia duduk di
kursi teras rumahku dengan raut wajah yang masih kebingungan .
“hmmm... palingan bentar lagi dia
pulang kerumahnya . duuuhhh ... perutku lapar sekali” lalu aku pun bersiap
pergi ke dapur untuk memasaj makanan . setelah makan malam aku pun langsung
pergi tidur .
Keesokan harinya , setelah bangun dari tidur
aku pun langsung mandi sarapan dan bersiap untuk jalan-jalan pagi .
Saat aku membuka pintu rumah ,
aku sangat terkejut ternyata laki-laki misterius itu masih berdiri di depan
rumah ku . sungguh aneh ! penampilannya tidak berubah sama sekali dari kemarin
.
“ hey apa yang kau lakukan disini
??” tanyaku mengejutkan dirinya
“ohh kamu rupanya.. aku tidak
tahu tempat apa ini , aku tidak tahu arah kemana aku akan pergi ... jadi aku
disini semalaman” jawab laki-laki itu , terlihat jelas wajahnya yang sangat
tampan itu , tanpa ku sadari aku menjadi salah tingkah .
“ siapa kau sebenarnya ??” tanyaku
“aahhh iya ! aku baru ingat bahwa
namaku adalah Jo , tapi hanya itu yang baru aku ingat” jawab jo dengan polosnya
“nama yang singkat “ ucapku dalam
hati
“ apa kau mau pergi ? bolehkah
aku ikut denganmu?” tanya Jo dengan nada sedikit meminta.
“ahh ya.. aku mau jalan2 pagi .
baiklah ayo ikut aku” jawabku yang tidak bisa menolak permintaan darinya .
Kemudai Jo pun mengikutiku dari
belakang dan hanya celingukan melihat keadaan sekitar . sesekali kamu meghirup
dalam-dalam udara yang sangat segar dan tanpa polusi ini .
“udara disini sangat segar ya”
sahut Jo memulai pembicaraan .
“ iyaaa beruntung kota masih bisa
menghirup udara segar ini , karena kalau di kota besar udah gk bisa lagi ,
sudah banyak polusi” kata ku yang terlihat canggung .
“kota?” tanya Jo heran
“iya kota , kamu gk pernah ke
kota ya? “ jawabku
“kota itu banyak gedung-gedung ,
pabrik-pabrik , serta kendaraan sehingga menyebabkan polusi dimana-mana”
tambahku menjelaskan kepada Jo .
“ohh begitu ya keadaan kota di
negri ini” respon Jo yang mungkin
mengerti kata-kataku .
Tiba-tiba seseorang mengejutkanku
dari arah belakang . sepertinya orang yang aku kenali.
“ hey Quinsyah !!” seru mario
seraya mengejutkan ku
“eh mario. Bikin aku terkejut
saja” sahutku kepada mario , orang yang aku taksir dari SMP . aku juga sering
menceritakan mario kepada kakek ketika kakek masih hidup.
“hehe.. oh iya aku liatin dari
tadi mengapa kau berbicara sendiri ?” tanya mario .
Sontak aku langsung melihat Jo
yang ada di sebelah kanan ku . baru ku sadari yang hanya bisa melihat Jo adalah
diriku sendiri . apakah Jo adalah hantu ? atau makhluk halus ? sungguh aku
makin penasaran siapakah sosok diri Jo yang sebenarnya .
“ahh... kamu salah liat kali ,
masa aku bicara sendiri padahal kan aku nggak bicara apa-apa dari tadi . by the
way kamu mau kemana mario ??” jawabku sambil mengalihkan pembicaraan .
“aku mau membeli buku di toko
buku seberang” jawab mario
“oh.. bolehkan aku ikut denganmu?
Aku juga ingin membeli buku di sana “ tanyaku . aku pikir ini adalah kesempatan
untukmendekati mario .
“ok baiklah” jawab mario yang
semakin mengikat prasaanku padanya . sementara itu Jo mengikuti kami pergi ke
toko buku tersebut.
Setelah sampai di toko buku ,
mariopergi kesebelah kanan toko buku sedangkan aku dan Jo pergi ke sebelah kiri
toko buku .
“hey Jo ! bagaimana menurutmu
tentang si marioitu ?” tanyaku sambil berbisik-bisik
“lumayan ganteng.. kamu suka
dengan mario kan?” jawab Jo dan berbalik tanya padaku.
“iya , itu cowok yang aku taksir
selama ini” jawabku sambil mengintai gerak-gerik mario layaknya seorang
detektif .
Setelah itu datanglah Lila ,
teman sekelasku . dia pun langsung mendekati Mario . mereka pun
berbincang-bincang layaknya sepasang kekasih . lalu mereka pergi meninggalkan
diriku yang masih di dalam toko buku tersebut. Hatiku sangat hancur melihat mereka berdua
bersama-sama . aku sudah tidak bisa menahan rasa cemburu ini . aku pun langsung
mengajak Jo pergi meninggalkan tempat itu .
Sepanjang perjalanan pun aku
melampiaskan kecemburuanku . aku tidak menyangka , Mario , cowok yang aku
taksir selama ini lebih memilih cewek lain dan meninggalkan diriku begitu saja
. sementara itu Jo hanya memasang
ekspresi kebingungan melihat tingkah lakuku . mungkin karena Jo masih polos .
Tiba-tiba angin berhembus kencang
membuat suasana hatiku yang panas menjadi dingin menyejukkan .
“wahh ini adalah sungainya surga”
kata Jo yang langsung terlihat ceria ketika terkena hembusan angin ini . ketika
aku melihat dan mendengar Jo bergumam seperti itu , aku pun ikut menjadi ceria
juga .
“apa? Sungai surga?” tanyaku tak
mengerti ucapan si Jo .
“ ya ! sungai surgalah yang
membawaku kerumahmu .” jawab Jo yang makin tak masuk akal . angin makin
berhembus kencang seraya menerbangkan daun-daun di jalanan . Jo pun berlari
kearah angin tersebut berhembus . Jo kelihatan ceria sekali . aku pun ikut
berlari dibelakang jo dan berteriak “kemana kau akan pergi , Jo ?” lalu jo menjawab dan berteriak “aku sedang mencari sesuatu.”
Setelah berlari cukup jauh ,
tiba-tiba angin berhenti berhembus . Jo dan akupun juga ikut berhenti berlari .
“aku teringat satu hal ... yaitu
tentan tujuanku yang sebenarnya .” sahut Jo sambil melihat ke ujung jalan .
“tujuanmu yang sebenarnya?”
tanyaku .
“ya . aku kesini karena ada
tujuan tersendiri dan ketika aku sampai di rumah mu , aku lupa semuanya dan
sekarang aku mulai ingat semuanya . aku harus kesana.” Jawab Jo sambil menunjuk
ke ujung jalan .
“maukah kau membantuku menemukan
tujuanku yang sebenarnya ? aku tidak tahu jalan di daerah ini .” pinta jo sambil menatap mataku dengan penuh
harapan . namun ntah mengapa tatapan itu membuatku grogi . hmmm mungkin karena
aku tidak pernah ditatap oleh laki-laki setampan Jo .
“ oh tentu saja aku mau . ayo
kita mulai perjalanannya. ” jawabku
Jujur , ini terlihat sangat
konyol bagiku . aku membantu hantu pria tampan mencari tujuannya yang
sebenarnya yang bisa saja dia melukaiku kapanpun dan dimanapun . namun aku
sudah tidak memperdulikan hal itu lagi karena aku percaya Jo adalah hantu yang
baik hati .
Selanjutnya kami pun mulai
berjalan menuju barat . suasana kembali terlihat canggung , hatiku
berdebar-debar saat berjalan tepat di sebelah Jo sehingga aku tidak bisa
memikirkan bahan pembicaraan . apa ini pertanda bahwa aku menyukai Jo ? setan
apa yang merasuki sampai-sampai aku memikirkan prasaanku pada Jo ? jelas ini
tidak mungkin . aku baru saja bertemu dengan Jo dan aku tidak mengenal jauh
tentang Jo , bahkan Jo sendiri tidak tahu siapa dirinya sendiri . dan yang
lebih parahnya lagi Jo hanya bisa dilihat olehku . jadi , tidak mungkin aku
menyukai Jo secepat itu . aku berusaha meyakinkan diriku bahwa hal itu mustahil
terjadi saat ini .
Setelah berjalan cukup jauh , aku
merasa lelah dan ingin beristirahat sebentar .
“hey Jo , aku merasa lelah , apa
kau juga merasakan hal yang sama ?” tanyaku dengan keringat yang sudah
bercucuran .
“sama sekali tidak .” jawab Jo dengan santai . siapakah dia
sebenarnya? Kami sudah berjalan cukup jauh sekitar 2 km tetapi dia sama sekali
tidak merasa lelah .
“tapi , ayo kita beristirahat
sejenak dibawah pohon itu itu !” sahut Jo . lalu kami pun beristirahat dibawah
pohon itu .
“maaf jika membuat mu lelah ,
semua ini karena ku” kata Jo yang merasa bersalah padaku .
“ahhh... gak usah minta maaf
begitu . bahkan harusnya aku berterimakasih pada mu karna kamu membuat diriku tidak bersedih lagi .
ngomong-ngomong sebenarnya kau ini berasal dari mana? “ tanyaku .
“aku tidak begitu ingat dimana
temapt asalku . yang pasti tempat asalku itu sangatlah indah dan sejuk . “
jawab Jo sambil menatap mataku dalam . hatiku berdebar-debar kembali sehingga
membuatku gugup .
“ohh.. hmmm.. anu.. kalo begitu
ayo kita lanjutkan perjalanan mencari tujuanmu .” ajakku sambil berdiri . lalu
kami pun mulai berjalan .
Setelah beberapa menit kemudian ,
Jo pun berlari dan aku pun juga ikut berlari dibelakangnya .
“Quinsyah , tujuanku sudah sekat
dari sini !!” teriak jo sambil terus berlari .
“Quinsyah ? apa aku tidak salah
dengar ? dia memanggil namaku untuk pertama kalinya .” gumamku dalam hati ,
tanpa aku sadari aku sudah senyum-senyum sendiri memikirkan hal itu . aku pun
semakin semangat untuk berlari bersama Jo mau sejauh apapun perjalanannya . aku
sudah tidak bisa membohongi prasaanku lagi bahwa sesungguhnya aku telah
menyukai Jo secepat ini .
Setelah berlari cukup jauh ,
akhirnya kamu pun sampai di sebuah kebun buah-buahan . tapi tunggu.. kebun ini
sudah tidak asing lagi buatku . ya ! ini adalah kebun buah-buahan yang berada
di belakang rumah nenekku . dulu aku sering bermain kejar-kejaran disini
bersama kakekku ketika aku masih berumur 5 tahun . fiiuuhhhhh.. tak terasa kami
sudah berjalan sampai sejauh ini .
“Quinsyah..” panggil Jo .
“ iyaa ada apa , Jo ?” sahut ku .
“tujuanku sebenarnya ada di rumah
itu” kata Jo sambilmenunjuk ke arah rumah nenekku .
“apa? Tujuanmu ada di rumah
nenekku ? apa kau sedang bercanda?” tanyaku tak percaya .
“ya , tujuanku ada disana . bisakah
aku meminta bantuan darimu untuk terakhir kalinya ?” pinta Jo padaku .
“minta bantuan apa ? oke akan ku
usahakan jika aku bisa melakukannya .” tanyaku
“tolong ambilkan barang yang
sangat berharga bagiku di laci lemari ruang tv yang ada di rumah nenekmu .” jawab Jo yang meyakinkan .
“ok baiklah . tapi bagaimana bisa
barangberhargamu ada di sana?” tanyaku kembali .
Tiba-tiba suara nyaring yang tak
asing lagi bagiku menegurku dengan tegas
.
“ Quinsyah ! mengapa kau
berbicara sendiri di sana? Ayo masuk kedalam rumah nenek! Jangan bikin malu
nenek berbicara sendiri disana !” tegur nenek ku seraya memarahiku . sial !
baru bertemu nenek saja aku sudah dimarahin sama nenekku . aku pun bergegas
masuk ke dalam nenek karena aku tidak mau membuat nenekku makin marah kepadaku
.
Setelah berada di dalam rumah
nenekku , aku pun langsung berjalan ke arah laci lemari di ruang tv untuk
mengambil barang berharga milik Jo . perlahan-lahan ku buka laci lemari ruang
tv tersebut . aku benar-benar terkejut
. ternyata barang berharga milik Jo
adalah gambar-gambarku semasa aku kecil dan foto-fotoku bersama kakekku .
sungguh aku tak percaya , apa benar ini adalah barang berharga milik Jo ? apa
hubungannya aku , kakekku dengan hantu tampan itu ? tanpa aku sadari air mataku
sudah mengalir deras di pipiku . aku jadi teringat dengan masa-masa kecil ku
bersama kakekku . aku mengira gambar-gambar ini sudah berada di tempat sampah .
“ Quinsyah ! sedang apa kau
disana? “ tegur nenekku yang datang menghampiriku . aku pun langusng mengusap
air mataku karena aku tidak ingin terlihat cengeng di depan nenekku . aku pasti
bakal dimarahin oleh nenekku kelak .
“mengapa kau membongkar barang
kesayangan kakek dan nenekmu ?” tanya nenekku .
“apa? Gambar-gambar tak beraturan
milikku ini adalah benda kesayangan kakek dan nenek?” aku berbalik bertanya
pada nenek .
“tentu saja . mengapa ? apa hanya
kakek saja yang boleh menjadikan gambar-gambarmu sebagai barang kesayangan?”
“ bukan begitu maksud ku nek ,
aku pikir nenek membenciku selama ini , jadi mustahil jika....”
“heh ! kau ini bicara apa? Mana
mungkin seorang nenek membenci cucunya sendiri .”
“habisnya nenek selalu memarahi
aku sih..”
“nenek memarahimu karena nenek
sayang sekali denganmu , Quinsyah . memang seperti inilah nenek menyalurkan kasih
sayang kepadamu . ” kata nenek sambil merangkulku .
Mendengar kata-kata nenek tadi
membuatku menjadi terharu . ternyata aku salah menilai nenek selama ini , nenek
sangat menyayangiku .
“ oh ya , darimana kau tau kalau
nenek dan kakekmu menyimpan gambar-gambarmu di sini?” padahal ang tau tempat
penyimpanan ini hanya nenek dan kakekmu saja .” tanya nenekku . aku semakin
bingung , lantas mengapa Jo tau tempat penyimpanan ini ? bahkan Jo berkata
bahwa ini semua adalah barang berharganya . aku semakin tidak mengerti dengan
apa yang terjadi pada semua ini .
“ apakah sebelum meninggal kakek
sempat memberitahumu soal penyimpanan ini ?” tanya nenekku . aku hanya terdiam
dan tak bisa menjawab apalagi memberitahu soal Jo kepada nenek . aku hanya
membongkar gambar-gambarku satu persatu . terlihat gambar-gambarku ketika aku
masih berumur 4 tahun , sebuah benang kusut tak beraturan . lalu terselip
sebuah foto dua remaja laki-laki dan perempuan . wajah laki-laki tersebut sudah
tidak asing lagi bagiku . hmmmmm... ah ya ! ini adalah Jo , si hantu tampan itu
. lalu di sebelahnya ada seorang anak perempuan yang cukup manis bagiku .
sungguh aku makin penasaran apa hubungan kakek , nenek , dan Jo , si hantu
tampan itu ?
“foto siapa ini nek ?” tanyaku
sambil menunjukkan foto tersebut . terlihatdi belakang foto tersebut ada tulisan
huruf sambung ‘ Joshua & Maria, 3
agustus 1948’
“ ehh.. itu foto kakek dan
nenekmu ketika masih muda . tampan sekali kan kakekmu itu .” jawab nenekku
sambil mengambil foto itu . wajah nenekku tersipu malu sehingga menutupi
keriput yang sudah menjelajahi wajah nenekku .
“hmmmm... berarti ... Jo adalah
Joshua , kakekku yang sudah meninggal .” ucapku dalam hati . akhirnya semua
yang sempat membuatku penasaran setengah mati ini terbongkar sudah . aku pun
langsung berlari ke kebun belakang rumah nenekku untuk menemui Jo , hantu
kakekku yang berwujud kakekku ketika masih mudah .
“eh eh.. mau kemana kamu ,
Quinsyah?” tanya nenekku yang sudah tidak kuhiraukan lagi .
“JO !! dimana kau ??” teriakku
smabil mencari-cari keberadaan Jo .
“sekarang aku sudah tahu siapa
dirimu yang sebenarnya ! kau adalah kakekku , Jo.. aku sangat merindukanmu
kek.. tolong jangan pergi dari kehidupanku lagi kek. hiks.” Lanjutku berteriak
tetapi hanya di balas dengan keheningan . tapi aku tidak putus asa begitu saja
. aku pun mencari Jo kesetiap sudut Kebun belakang rumah nenekku .
“kakek... tolong muncul lagi di
hadapanku walaupun itu adalah yang terakhir buatku . aku mohon kek hikss..”
teriakku sambil mengeluarkan air mata . tapi
semua kerja kerasku itu hanya sia-sia . Jo benar-benar telah menghilang dari
hadapanku . aku hanya termenung dan terdudu di sisi kebun tersebut . akhirnya
aku sadar bahwa tujuan Jo yang sebenarnya adalah menyatukan diriku dengan
nenekku . tapi apalah dayaku , sekarang aku harus menerima kenyataan bahwa
kakekku benar-benar pergi dari kehidupanku selama-lamanya . aku yakin Jo ,
Kakekku sekarang sudah berada di tempat asalnya yaitu Surga .
Selamat jalan kakekku tercinta...
terimakasih atas semuanya , ini adalah pengalaman yang sangat berharga dalam
hidupku . aku harap kau bisa menunggu dengar sabar sampai telah tiba saatnya nanti kita
sekeluarga bisa bersatu kembali di Surga . TAMAT
Njirrr sedih aku bacanya vik :'v
BalasHapus